Manado, TeropongRakyat.com – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Dukbangga)/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., meninjau langsung kondisi sejumlah keluarga berisiko stunting (KRS) di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado, Sabtu (11/10/2025).
Kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan komitmen pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara yang prevalensinya masih berada di angka 20,8 persen.
Didampingi Kepala BKKBN Sulawesi Utara, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP, serta jajaran pemerintah daerah, Menteri Wihaji memulai kunjungan di rumah keluarga Eibert Hart dan Marsilia Dolang, warga Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara. Keluarga ini memiliki empat anak dan termasuk dalam kategori berisiko tinggi stunting.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan peninjauan ke rumah pasangan Meikel Tenggi dan Sri Nuryamidin di Kelurahan Pandu Lingkungan I, Kecamatan Bunaken Darat, Kota Manado. Keluarga dengan tiga anak ini juga termasuk penerima manfaat program penanganan stunting.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji secara langsung memeriksa kondisi rumah keluarga, mulai dari ruang tidur, dapur, hingga fasilitas sanitasi (WC). Hasil peninjauan menunjukkan masih ada keluarga yang belum memiliki jamban dan membutuhkan perhatian terhadap kondisi rumah yang tidak layak huni.
Sebagai bentuk kepedulian, Menteri Wihaji menyerahkan bantuan melalui program Gerakan Orang Asuh Cegah Stunting, meliputi bantuan nutrisi, perbaikan rumah layak huni, sembako untuk enam bulan ke depan, serta sejumlah bantuan uang tunai.
“Kunjungan ke keluarga berisiko stunting ini penting, karena menjadi tanggung jawab kita bersama. Saat ini prevalensi stunting nasional berada di angka 19,8 persen, sementara di Sulawesi Utara masih sekitar 20,8 persen,” ujar Wihaji.
Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi persoalan stunting.
“Pemerintah daerah, baik bupati maupun wali kota, harus bergerak bersama. Seperti pesan Ketua Komisi IX DPR RI, kita harus duduk bareng menyelesaikan persoalan ini. Di Minahasa Utara ada keluarga yang belum punya rumah, kita bantu bangunkan rumah di tanahnya sendiri. Di Manado, kita temukan rumah tanpa jamban dan dapur yang butuh perhatian. Semua ini akan kita tangani bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri Wihaji menyampaikan bahwa langkah turun langsung ke lapangan merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Bapak Presiden Prabowo berpesan, jangan banyak seminar atau diskusi, tapi turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan masalah. Ini yang sedang kita lakukan, melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting,” tandasnya.
Langkah nyata ini dilakukan untuk menurunkan angka stunting secara berkelanjutan, demi mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.(One/Red)
