MANADO, TeropongRakyat.com – LSM Rakyat Anti Korupsi (Rako) Sulawesi Utara mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus dugaan korupsi pengadaan alat pembakar sampah incinerator di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado.
Ketua LSM Rako Sulut, Harianto SPI, meminta Kejari Manado bertindak profesional dan segera menangkap aktor intelektual di balik proyek bermasalah yang diduga merugikan keuangan negara sebesar 8,9 milya rupiah.
“Disinilah dituntut profesionalisme dari penyidik untuk mengungkap aktor-aktor intelektual yang paling bertanggung jawab terhadap gagalnya proyek yang berpotensi merugikan keuangan negara,” ujar Harianto kepada TeropongRakyat.com, Jumat (09/05/2025).
Hariyanto menilai Kejari Manado harus jeli dalam mengusut kasus ini dan memberikan perhatian lebih terhadap proses penyidikan.
“Kami minta kepada Kejari Manado dalam hal ini bapak Kajari maupun Pidsus harus jeli memberikan perhatian khusus terhadap penyidikan ini,” katanya.
Ia pun menduga bahwa beberapa tersangka yang telah ditahan hanyalah tumbal dalam kasus ini, sementara aktor intelektual utama berinisial P alias Prabowo, yang merupakan Direktur PT Wira Incinerator dan pemilik alat tersebut, masih bebas berkeliaran.
“Jangan-jangan yang ditangkap dan yang sudah dijadikan tersangka itu hanya orang-orang yang dikorbankan, sementara aktor intelektual yang menikmati uang korupsi tersebut itu bebas melenggang ke sana kemari,” tegas Harianto.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pemberantasan korupsi, LSM Rako berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga ke meja hijau.
“Masalah incinerator ini kami kawal sampai tuntas. Jangan hanya berhenti pada pelaku pelengkapnya saja. Kita kawal ini hingga ke pengadilan. Setelah penetapan tersangka, akan ada proses pembuktian, dan kita pantau bersama,” lanjutnya.
Lebih jauh, Harianto juga mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan oknum di institusi kejaksaan yang sengaja mengamankan aktor utama dalam kasus tersebut.
“Kecurigaan kami ada dugaan permainan oknum di kejaksaan,” katanya.
Ia pun mengingatkan agar aparat kejaksaan tidak bermain-main dengan kepercayaan masyarakat.
“Kami meminta jangan bermain-main dengan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kejaksaan. Ingat, bapak Jaksa Agung sudah mewanti-wanti apabila ada oknum jaksa yang bermain-main, beliau akan sikat,” tegasnya.
Menangapi ada keributan dan ancaman terhadap kasi Pidsus Kejari Manado oleh keluarga Prabowo calon tersangka beberapa waktu lalu, Harianto mengimbau agar semua pihak mendukung proses penegakan hukum tanpa ancaman atau intervensi terhadap penyidik.
“Kalau ada kekecewaan, mari sampaikan lewat jalur hukum seperti dumas. Jangan ada tindakan melawan hukum atau indikasi menghalangi penyidikan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penegakan hukum di Indonesia bukanlah kekuasaan absolut dan akan tetap dikontrol oleh sistem hukum dan masyarakat.
“Penegak hukum dikontrol oleh penegak hukum dan masyarakat. Mari kita kawal bersama. Jangan rusak suasana dengan tekanan-tekanan yang berlebihan, itu hanya akan merugikan kita semua,” pungkasnya.(One/Red)