Kuliah di Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, Peluang Karier Gemilang dan Gaji Besar

JAKARTA, TeropongRakyat.com – Di tengah transisi energi global menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan, sektor minyak dan gas (migas) tetap memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi dunia. Meski ada dorongan untuk beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT), tantangan seperti investasi, regulasi, serta biaya produksi masih menjadi hambatan utama.

Kementerian ESDM melaporkan bahwa hingga akhir 2024, realisasi EBT baru mencapai 14,68%, jauh dari target 23% yang direncanakan pada 2025. Akibatnya, target tersebut mundur hingga 2030. Sementara itu, energi fosil diproyeksikan tetap dominan hingga 2050, seiring dengan peningkatan kebutuhan energi global.

Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), konsumsi migas Indonesia diprediksi mencapai 8,69 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) pada 2050. Ini menunjukkan bahwa sektor migas masih menjadi tulang punggung dalam menjaga ketahanan energi selama masa transisi.

Bukan Sekadar Bahan Bakar, Migas Menopang Berbagai Industri:
Migas bukan hanya digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, tetapi juga menjadi bahan baku utama dalam berbagai industri, seperti:
– Industri Plastik & Kimia: Minyak bumi digunakan dalam produksi plastik, bahan kimia, dan farmasi.
– Manufaktur & Tekstil: Gas bumi dimanfaatkan untuk produksi logam, kaca, dan tekstil.
– Pupuk & Keramik: Gas bumi menjadi bahan baku utama dalam industri pupuk dan keramik.

Menurut Kementerian ESDM, pada 2024, konsumsi gas bumi untuk kebutuhan domestik mencapai 67% (3.881 BBTUD), sementara 33% lainnya diekspor. Ini menunjukkan bahwa industri dalam negeri masih sangat bergantung pada migas, sehingga lulusan Teknik Perminyakan tetap memiliki peran strategis dalam memastikan keberlanjutan pasokan energi.

Prospek Kerja Lulusan Teknik Perminyakan:
Terlepas dari tren energi bersih, industri migas masih membuka peluang karier yang luas bagi lulusan Teknik Perminyakan. Beberapa bidang pekerjaan yang dapat ditekuni meliputi:

– Pemerintahan & Regulasi: Kementerian ESDM, SKK Migas, serta lembaga pengawas energi.
– Perusahaan Energi & Panas Bumi: Kontraktor, penyediaan peralatan perminyakan, dan operator energi.
– Konsultan Energi: Pengeboran, produksi, dan reservoir di lapangan onshore maupun offshore.

Rata-rata gaji lulusan Teknik Perminyakan berkisar antara Rp10 juta – Rp40 juta per bulan, bahkan lebih tinggi seiring dengan pengalaman dan jabatan yang diemban.

Kompetensi yang Dibutuhkan di Dunia Migas:
Untuk sukses di industri migas, lulusan Teknik Perminyakan harus memiliki keterampilan berikut:

– Kemampuan teknis eksplorasi & produksi migas
– Analisis data & pemecahan masalah untuk optimasi produksi
– Adaptasi terhadap teknologi baru dalam industri energi

Mengenal Jurusan Teknik Perminyakan di Universitas Pertamina:
Jika kamu ingin meniti karier di industri energi, Universitas Pertamina (UPER) menyediakan Program Studi Teknik Perminyakan yang dirancang sesuai kebutuhan industri masa kini dan masa depan.

Program Studi Teknik Perminyakan UPER memiliki empat peminatan utama:
– Teknik Pengeboran: Desain sumur, operasi pengeboran, dan teknik kerja ulang sumur.
– Produksi & Manajemen Migas: Optimasi produksi dan pengelolaan fasilitas energi.
– Teknik Reservoir: Evaluasi formasi, karakterisasi reservoir, dan simulasi perolehan migas.
– Minyak Digital & Big Data: Pemanfaatan teknologi digital untuk peningkatan efisiensi produksi energi.

Sebagai kampus besutan PT Pertamina (Persero), Universitas Pertamina membekali mahasiswanya dengan pemahaman eksplorasi dan produksi migas, serta keterampilan pendukung seperti keberlanjutan, teknologi energi bersih, dan inovasi industri. (DAT-UP)