Karantina Sulawesi Utara Perketat Pengawasan Lalu Lintas Pangan di Pelabuhan dan Bandara, Jelang Idulfitri

MANADO, TeropongRakyat.com – Menjelang perayaan Idulfitri, Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sulawesi Utara memperketat pengawasan terhadap lalu lintas komoditas pertanian dan perikanan.

Pemeriksaan karantina diperketat di pelabuhan dan bandara guna memastikan keamanan pangan bagi masyarakat, baik untuk komoditas yang masuk maupun keluar dari wilayah Sulawesi Utara.

Kepala Karantina Sulawesi Utara, I Wayan Kertanegara, menegaskan bahwa langkah ini merupakan komitmen Barantin dalam mencegah penyebaran hama dan penyakit yang dapat mengancam mutu dan ketersediaan pangan.

“Kami memastikan bahwa semua komoditas yang dilalulintaskan dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri,” ujar Wayan dalam siaran pers di Manado, Selasa (18/3).

Pengawasan ini mencakup berbagai komoditas pangan utama, seperti daging sapi, daging ayam, telur, produk perikanan, bawang, cabai, tomat segar, serta produk olahan lainnya. Pemeriksaan dilakukan secara ketat sesuai dengan prosedur karantina guna menjamin keamanan pangan selama periode peningkatan konsumsi menjelang Lebaran.

Berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), sejak awal Ramadan, petugas Karantina Sulawesi Utara telah melakukan lebih dari 1.000 pemeriksaan terhadap pengiriman domestik keluar (dokel) dengan volume mencapai 2,7 juta ton, meningkat 92,86% dibanding periode yang sama tahun lalu. Komoditas utama yang dilalulintaskan antara lain ikan tuna, ikan layang, cakalang, serta telur ayam.

Sementara itu, untuk pengiriman domestik masuk (domas), tercatat sebanyak 400 kali dengan total volume 533 ribu ton, mengalami penurunan 19,97% dibanding tahun sebelumnya. Daging ayam dan bawang putih menjadi komoditas dengan volume tertinggi dalam kategori ini.

Petugas karantina melakukan pemeriksaan fisik dan dokumen dengan teliti guna memastikan standar kesehatan dan keamanan pangan terpenuhi. Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean, menegaskan bahwa sistem biodefense akan terus diperkuat untuk melindungi sumber daya alam hayati dari ancaman hama dan penyakit.

“Kami akan terus meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan untuk mencegah masuknya komoditas yang tidak memenuhi standar keamanan pangan,” kata Wayan.

Karantina Sulawesi Utara juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha agar selalu mematuhi peraturan karantina yang berlaku demi menjaga keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

“Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan pangan. Masyarakat harus aktif melaporkan setiap pengiriman komoditas pertanian dan perikanan antararea agar keamanan pangan tetap terjaga,” tutup Wayan.(RL)