Lima Mahasiswa Universitas Pertamina Ciptakan Aromaterapi dari  Limbah Minyak Bekas

JAKARTA, TeropongRakyat.com – Minyak masak merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, penggunaan minyak masak di domestik mencapai sekitar 16,2 juta ton pada tahun 2022.

Yang terjadi, limbah minyak masak masih menjadi salah satu penyebab yang dapat mencemari lingkungan. Untuk menjawab tantangan ini, Universitas pertamina bersama mahasiswa menghadirkan inovasi berkelanjutan dengan mengolah minyak bekas pakai (minyak jelantah) menjadi produk yang bernilai guna.

Diketuai oleh Ni Kadek Karina (Ekonomi 2022), bersama anggota tim Nur Dita Maharani (Ekonomi 2022), Haykal Sulthan Hakeem (Ekonomi 2022), Rachel Arielle Sibarani (Ekonomi 2021), dan Ni Putu Mirah Marcelinda A.P. (Hubungan Internasional 2023).

Kelima mahasiswa menciptakan Damarwoelan Sustainable Aromatherapy Candle atau lilin aroma terapi ramah lingkungan yang berbahan dasar minyak jelantah. inovasi ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga menghadirkan alternatif produk berkelanjutan yang memiliki nilai ekonomi.

Pengembangan ini didukung oleh Program Inkubasi Bisnis Pemula Universitas Pertamina fungsi Career Development Center yang membantu tim dalam merancang strategi bisnis dan mengembangkan produk. Karina menegaskan bahwa inovasi yang mereka kembangkan mempunyai nilai solusi kreatif dalam pengelolaan limbah sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.

“Kami ingin menunjukan bahwa minyak jelantah yang sering dianggap limbah dapat diolah menjadi lilin aromaterapi berkualitas. dihiasi bunga kering dan tersedia dalam berbagai aroma seperti Mint, Lavender, Kopi serta lemon. Lilin aroma terapi ini cocok untuk menemani aktivitas sehari-hari.” ungkap Karina.

lebih lanjut, karina menjelaskan bahwa cetakan yang digunakan ini menggunakan bambu yang ramah lingkungan, agar dapat mendukung gaya hidup berkelanjutan.

dalam masa pengembangannya, tim mendapatkan bimbingan langsung dari Eka Puspitawati, Ph.D., dosen Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina. Menurut Eka, ide bisnis ini memiliki potensi besar dalam mendukung konsep berkelanjutan.

Melalui bimbingan, tim mampu menyempurnakan desain produk dan melakukan uji kemasan untuk memastikan kualitas terbaik bagi konsumen.

“Produk ini diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan mendukung visi keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan misi Universitas Pertamina sebagai kampus teknologi dan bisnis yang berfokus pada energi,” ujar Eka.

Melalui inovasi ini, Universitas Pertamina membuktikan bahwa solusi kreatif dapat membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Damarwoelan menunjukkan bahwa langkah kecil menuju keberlanjutan semakin nyata, membuka peluang perubahan lebih besar demi ekosistem yang lebih baik.(MP-UP)