Manado, TeropongRakyat.com – Dua keluarga berisiko stunting di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Manado tak kuasa menahan haru setelah menerima bantuan rumah dan paket nutrisi dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dukbangga, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP, pada Sabtu (11/10/2025).
Dua keluarga penerima manfaat tersebut adalah Eibert Hart dan Marsilia Dolang, warga Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, serta pasangan Meikel Tenggi dan Sri Nuryamidin dari Kelurahan Pandu Lingkungan I, Kecamatan Bunaken Darat, Kota Manado.
Kedua keluarga ini sebelumnya terdata sebagai keluarga berisiko tinggi stunting karena kondisi ekonomi yang terbatas dan kurangnya akses terhadap nutrisi yang memadai bagi anak-anak mereka.
Marsilia Dolang, salah satu penerima manfaat, tak kuasa menahan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya.
“Kami sangat bersyukur, tidak menyangka bisa dapat bantuan rumah dari kementerian. Terima kasih banyak kepada Tuhan dan terima kasih kepada Bapak Menteri Wihaji yang sudah membantu kami,” ujarnya penuh haru.
Marsilia menuturkan, bantuan yang diterima keluarganya tidak hanya berupa perbaikan rumah, tetapi juga bantuan nutrisi, uang tunai, hingga paket sembako.
“Bantuan yang kami terima cukup banyak, mulai dari uang tunai jutaan rupiah, bantuan nutrisi seperti telur, beras, vitamin, serta jajan anak-anak untuk satu bulan. Bahkan kami juga dapat bantuan rumah,” ungkapnya.
Sementara itu, Sri Nuryamidin, warga penerima manfaat di Kelurahan Pandu Lingkungan I, Kecamatan Bunaken Darat, Kota Manado juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah melalui Kemendukbangga.
“Alhamdulillah, bersyukur sekali. Bantuan ini sangat membantu keluarga kami. Kami dapat rumah layak huni, WC, dan sumur. Terima kasih banyak kepada Bapak Menteri dan seluruh tim,” tuturnya.
Sri menambahkan, ia memiliki tiga anak yang kini mendapatkan perhatian khusus dalam program peningkatan gizi keluarga.
“Anak saya ada tiga, usia enam tahun, tiga tahun, dan sebelas bulan. Alhamdulillah, dua kakaknya sekarang sehat,” tambahnya.
Program bantuan ini merupakan bagian dari upaya Kemendukbangga dan BKKBN dalam menurunkan angka stunting melalui pendekatan Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana). Fokusnya tidak hanya pada peningkatan gizi anak, tetapi juga pada perbaikan lingkungan dan kondisi rumah tangga agar tumbuh kembang anak lebih optimal.
Langkah nyata pemerintah ini disambut positif oleh masyarakat dan menjadi bukti nyata komitmen negara dalam melindungi generasi masa depan dari ancaman stunting.(One/Red)
