Polda Sulut Ungkap Kronologis Penembakan Warga di Lokasi Tambang Ratatotok

MANADO, TeropongRakyat.com – Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) akhirnya memberikan keterangan resmi terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang warga di lokasi pertambangan Alason, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Sulut Selasa (11/03) Siang, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi menjelaskan kronologi awal hingga terjadinya penembakan.

Menurutnya, kejadian bermula pada Senin dinihari saat sekitar 50 orang memasuki area pertambangan yang dijaga ketat oleh delapan anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulut. Kelompok tersebut membawa senjata tajam dan bom molotov.

Ketika massa mulai bertindak anarkis dan menyerang petugas, aparat mencoba memberikan tembakan peringatan. Namun, peringatan tersebut tidak dihiraukan, sehingga petugas akhirnya melepaskan tembakan yang mengakibatkan seorang warga bernama Fredo Tongkotow (21) tewas di tempat.

Selain itu, dua warga lainnya mengalami luka-luka, yakni Christian Suoth yang diduga terkena tembakan di kaki, dan David Tontey yang terluka akibat terjatuh.

Tak hanya itu, massa juga membakar pos penjagaan serta kendaraan milik petugas yang berada di lokasi kejadian.

“Sewaktu mereka mendekati lokasi tersebut, ada sekitar enam anggota Brimob dan dua anggota Polda Sulut lainnya yang berjaga. Personel telah memberikan tembakan peringatan, namun tidak digubris. Dalam insiden ini, tiga warga menjadi korban, dengan satu meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka,” ujar Brigjen Pol Bahagia Dachi.

Selain mengamankan situasi, aparat kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aktivitas tambang ilegal. Barang bukti tersebut berupa material emas, tong pengolahan karbon, alat penyedot air, serta selang air.

Saat ini, delapan anggota polisi yang terlibat dalam kejadian tersebut telah diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulut. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan internal, dan jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur, sanksi tegas akan diberikan kepada anggota yang terbukti bersalah.

Polda Sulut mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Aparat berjanji akan mengusut tuntas insiden ini dengan tetap mengedepankan prinsip hukum yang berlaku.(One/Red)