Ketua Sinode GMIM Diduga MoU dengan Gereja Pro-LGBT di AS, Picu Pro Kontra di Kalangan Jemaat

MANADO, TeropongRakyat.com – Ketua Sinode GMIM, Pdt. Hein Arina, saat ini tengah melakukan pelayanan di Amerika Serikat. Salah satu agenda penting dalam kunjungannya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Presbyterian Church (PC USA) di Kentucky salah satu denominasi Kristen Protestan terbesar di AS yang secara terbuka mendukung komunitas LGBTQ+.

Langkah ini memicu pro dan kontra di kalangan jemaat GMIM, termasuk dari kalangan pendeta. Salah satu suara kritis datang dari Pdt. Joice Worotikan, yang menyampaikan keprihatinannya melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, Rabu (16/04/2025).

“Entah GMIM paham jika PC USA itu termasuk pro dan pendukung LGBTQ+ atau jangan-jangan GMIM nda mangarti tu LGBTQ+?” tulisnya.

Lebih lanjut, Pdt. Joice menjelaskan bahwa gereja PC USA dikenal tidak mendiskriminasi gender dan telah mempraktikkan sejumlah kebijakan progresif, termasuk menahbiskan pendeta transgender dan merestui pernikahan sesama jenis.

“Gereja PC USA ini tidak mendiskriminasi gender, ramah ke LGBTQ dan transgender (ganti kelamin), dan mempendetakan transgender serta bahkan menikahkan pasangan LGBTQ,” ungkapnya.

Ia pun menutup unggahannya dengan bahasa sarkastik, “Tantu ini kabar gembira for GMIM,” tutupnya.

Postingan Pdt. Joice Worotikan di akun Facebook pribadi, Rabu (16/04/2025).

Diketahui, PC USA merupakan salah satu gereja besar di AS yang mendukung pernikahan sesama jenis. Gereja ini mengakui bahwa pernikahan merupakan persatuan dua individu, tidak harus antara pria dan wanita. Hingga kini, 19 negara bagian di Amerika Serikat, termasuk District of Columbia, telah melegalkan pernikahan sesama jenis, dan kebijakan PC USA sejalan dengan regulasi tersebut.

Sementara itu, pihak Sinode GMIM melalui juru bicara Jhon Rori ketika dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon WhatsApp 08534179xxxx, Rabu (16/04) terkait postingan viral tersebut belum bisa terhubung.(One/Red)